Mojokerto merupakan kabupaten dengan tempat wisata yang sangat banyak. Adapun beberapa tempat wisata berupa rekreasi alam, hiking, camping, dan spot alam yang menawan.
Di daerah Pacet, tepatnya daerah Sendi, terdapat kawasan wisata alam Pendakian Gunung Lorokan yang menawarkan pendakian dan wisata air terjun. Ini merupakan wisata yang menarik, mengingat tempatnya yang masih asri, yang mana beberapa spot masih merupakan kawasan/ habitat flora fauna. Untuk lokasi lebih tepatnya berada di depan wisata Wet Sendi 2. Adapun titik lokasi sebai berikut.
Google Map https://g.co/kgs/xFUUH5
Pendakian Gunung Lorokan dan Air Terjun dimulai dengan mendaftarkan diri di pos pendaftaran. Pendaftaran cukup dengan mengisi buku tamu dan biaya sebesar sepuluh ribu rupiah per orang.
Rute awal masih cukup mudah, melewati kebun warga. Perlu diketahui, ada 2 rute yang bisa dilewati pada awal pendakian. Bisa lewat jalur atas dan jalur bawah. Menurut penulis, alangkah baiknya datang dan kembali dengan jalur yang berbeda, mengingat banyak spot yang berbeda di jalur pendakian tersebut.
Adapun kami memulai pendakian via jalur bawah. Jalur ini masih terkesan alami, dengan beberapa pohon besar. Tak ayal kami sering tertahan oleh akar-akar pohon yang melintang.
Sepuluh menit berjalan, akan kita lewati pos air terjun yang cukup indah.
Di sini kita bisa mengisi perbekalan, air yang nantinya bisa dimanfaatkan saat perjalanan.
Jalur setelah pos air terjun kembali menanjak. Namun oleh pengelola sudah diberikan kemudahan berupa anak tangga yang tertata rapi dari kayu. Melewati kawasan hutan bambu, sehingga menawarkan suasana yang cukup sejuk ketika melewati jalur.
Pos selanjutnya adalah pos 2. Di pos ini terdapat lahan yang datar dan luas. Adapun shelter yang disiapkan oleh pengelola sebagai musholla nantinya. Di pos ini juga merupakan akses termudah menuju pos 1 jalur atas,yang mana juga merupakan sumber air selain dari pos air terjun. Lokasinya yang dekat dengan mata air sangat direkomendasikan bagi pendaki untuk mendirikan shelter atau tenda.
Banyak fauna monyet atau kera ekor panjang di sini. Kera-kera ini masih terkesan tidak dekat dengan manusia. Bahkan penulis berharap keberadaan para pendaki tidak mengganggu aktivitas fauna tersebut, tidak memberikan apapun kepada satwa yang ada di sekitar lokasi pos 2, tidak meninggalkan apapun di lokasi.
Meninggalkan pos 2, perjalanan dilanjutkan kembali dengan menyusuri hutan pinus. Beberapa tumbuhan heterogen khususnya tanaman pinus mayoritas masih asri. Tak berselang lama kita akan sampai pada Pos Buuah Celing.
Trek selanjutnya kembali menanjak, akan melewati beberapa tanjakan – tanjakan yang diberi nama oleh pihak pengelola.
Tanjakan Bugingan, trek yang harus dilalui sebelum pos 3.Tak sebegitu menanjak, namun cukup menguras tenaga kami.
Godaan terbesar adalah trek yang tak selesai tanjakannya. Tentu saja, trek yang berupa tanjakan demi tanjakan masih belum selesai. Sampai akhirnya kita akan sampai pada pos 3.
Di setiap pos tentu saja kita akan menemukan tempat untuk bersantai yang mana sangat menggoda kami untuk berlama-lama di setiap pos. Begitu juga di pos 3, menghabiskan waktu beberapa menit untuk duduk dan menata nafas.
Samar-samar dari pos 3 kita akan melihat lokasi pos pendaftaran yang tingginya hampir sama.
Perjalanan kembali dilanjutkan. Trek yang dilalui masih berupa tanjakan, kita menemukan tanjakan Raisa yang mana merupakan tanjakan terakhir sebelum punggungan, lahan datar sebelum puncak Gunung Lorokan.
Setelah melewati tanjakan ini, praktis kita sudah dekat dengan Puncak Lorokan. Lahan yang ada pun memanjang luas, kita akan leluasa memilih tempat berteduh atau mendirikan shelter.
Berjalan sepuluh menit sampailah di lokasi Puncak Lorokan 1100 Mdpl. Di lahan luas pyncak, banyak kita temukan kembali satwa kera ekor panjang dan ekor pendek. Mereka terkesan malu terhadap manusia, hanya mengawasi dari kejauhan.
Dari puncak kelihatan kawasan pegunungan Anjasmoro yang masih asri dan belum terjamah. Ada banyak satwa burung dan keanekaragaman hayati yang tentu saja sangat terjaga. Nampak dari kejauhan, kota Pacet dan sekitarnya kelihatan kecil.
Ketika kami melihat GPS ternyata titik puncak lebih tepatnya berada pada ketinggian 1054 Mdpl. Mungkin elevasi tersebut masih bisa berubah, dengan alat lain tentunya.
Itulah sekelumit cerita pendakian kami di puncak yang cukup indah pemandangannya, yakni puncak Gunung Lorokan 1100 Mdpl.
Tips pendakian Puncak Lorokan.
1. Pastikan membawa perlengkapan pendakian yang memenuhi kriteria keamanan saat mendaki.
2. Sumber air di pos air terjun dan pos 1 jalur atas.
3. Lokasi mendirikan shelter paling ideal di pos 2 dan sepanjang puncak,atau setelah melewati tanjakan Raisa.
4. Jangan sekali-kali memberikan makanan kepada satwa.
5. Untuk menuju pos pendakian, lebih tepatnya di daerah Sendi, depan wisata Wet Sendi 2.
6. Untuk menuju lokasi pos pendakian, upayakan memakai motor selain matik atau mobil selain matik, mengingat jalan yang naik dan menurun terjal dan curam.
Link youtube pedakian kami.
(add)